Kisah Kisah Kita

Wednesday, December 17, 2014

SO, DON'T QUIT!

Di dalam kehidupan ini, Tuhan telah menyediakan begitu banyak kesempatan yang dapat kita pergunakan. Ada beberapa orang yang menganggap remeh tindakan yang harus diambil dan juga usaha yang harus dibayar, namun pada akhirnya menyesal karena tidak melakukannya. Hanya sedikit orang yang mempunyai keyakinan dan iman sambil terus bekerja sampai ia mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik. Kehidupan yang selama ini ia impikan.

Winston Churchill, perdana menteri Inggris yang sangat dikenal, pernah tinggal kelas pada saat kelas enam sekolah dasar. Steven Spielberg dikeluarkan dari sekolah menengah atas dan tidak pernah kembali ke bangku sekolah. Bahkan sempat ditawarkan masuk sekolah luar biasa. Albert Einstein mendapatkan angka-angka yang jelek pada waktu bersekolah sampai-sampai gurunya meminta dia untuk berhenti sekolah karena dinilai tidak akan berhasil. Tokoh-tokoh besar tersebut mempunyai catatan yang mungkin lebih buruk daripada kita, namun kegagalan itu membuat mereka bangkit dan berhasil, karena karakter mereka yang pantang berhenti.

Seringkali komitmen terhadap sukses yang ingin diraih diuji oleh tantangan kehidupan. Sikap pantang menyerah adalah salah satu yang jelas membedakan antara sang juara dan sang pecundang. Kegagalan sering kali menghantui, sehingga kita tidak mencapai tujuan yang diinginkan. Tapi percayalah, apa pun hasilnya pasti lebih baik dibandingkan jika kita menyerah. So, don't quit!

SEORANG JUARA ADALAH KETIKA IA MAU BANGKIT DARI SETIAP KEGAGALANNYA.


Source : Renungan Harian kita

Monday, December 15, 2014

JANGAN TERBURU-BURU

Seorang ibu yang baru saja pulang dari kantor tiba-tiba memarahi anaknya . Sambil berteriak-teriak setengah histeris, ibu itu menanyakan pekerjaan di rumah yang belum sempat diselesaikan oleh si anak. Setelah lelah karena seharian beraktivitas, karuan saja si anak kemudian membalas teriakan ibunya dengan nada tinggi pula. Selidik punya selidik, ternyata si anak telah menyelesaikan tugasnya, namun adiknya mengacaukan semuanya. Ibu yang tadinya histeris itu menyadari kesalahannya, namun ia sudah sulit untuk minta maaf, karena anaknya sudah terlanjur sakit hati dimarahi ibunya seperti itu.

Ketika kita terburu-buru melakukan sesuatu, seringkali yang kita hasilkan adalah sebuah persoalan baru. Memilih pekerjaan terburu-buru karena tergiur dengan iming-iming fasilitas, memilih teman hidup terburu-buru karena status dan harga diri, justru seringkali malah menjerumuskan kita ke dalam sebuah lubang persoalan baru. Hasil yang didapat, justru melenceng jauh dari yang diharapkan. Parahnya, kita sangat sulit keluar dari lubang itu, karena terlanjur terperosok semakin dalam.

Jangan pernah terburu-buru membuat keputusan yang penting, jika tidak ingin terperosok ke dalam kesulitan lain. Ketahuilah bahwa Tuhan adalah pemegang kedaulatan atas waktu. Ketika kita sabar menantikan jawaban-Nya atas pergumulan kita, hasilnya pasti di luar perkiraan kita, dan pastinya kita malah bisa menyelesaikan persoalan yang ada, bukannya menambah masalah baru.

TERBURU-BURU MEMBUAT KITA TIDAK DAPAT BERPIKIR DENGAN JERNIH. BERSIKAP TENANG DAPAT MEMBUAT ANDA MEMPERTIMBANGKAN SEGALA SESUATUNYA DENGAN HATI-HATI.


Source : Renungan Harian Kita

Wednesday, December 10, 2014

BERPIKIR

Berpikir adalah berbicara dengan diri sendiri (self-talk). Kita dapat berbicara dengan diri sendiri dengan penuh kebebasan. Ketika berbicara dengan orang lain, orang lain dapat menghentikan pikiran kita. Misalnya, bila kita merasa malu, ditolak, atau ditegur. Tetapi tidak ada orang lain yang mengetahui pikiran kita. Kita dapat berpikir setinggi langit atau sejauh dasar bumi. Hanya kita sendiri yang dapat mengontrol pikiran kita.

Bagaimana kita dapat berpikir dengan efektif?

Think deeply. Kita perlu belajar untuk berpikir secara mendalam. Berpikir secara mendalam berarti memikirkan perkara yang penting dalam hidup seperti perkara rohani. Banyak orang mengesampingkan perkara rohani walaupun perkara rohani lebih penting daripada perkara jasmani. Orang yang bijaksana adalah orang yang berpikir secara mendalam tentang hidupnya.

Think creatively. Kita perlu belajar untuk berpikir kreatif. Jangan hanya menerima atau mengikuti pendapat orang lain. Kembangkan daya pikir yang kritis dan kreatif. Jangan takut untuk mengajukan pertanyaan.

Think differently. Kita perlu terbuka pada perubahan. Cara hidup dan 

kebiasaan yang kurang baik perlu diubah sehingga kehidupan kita bisa 
menjadi lebih efektif.

THINK DEEPLY. THINK CREATIVELY. THINK DIFFERENTLY.

Source : Renungan Harian Kita

Tuesday, November 25, 2014

KEKUATAN PIKIRAN DAN PERKATAAN

Mari kita renungi, mungkin sering kita ucapkan atau setidaknya kita sering mendengar suatu ungkapan. Ungkapan tersebut berbunyi : “Ah, uang dari mana untuk membelinya?” Perkataan ini keluar saat orang tersebut merasa tidak punya uang untuk membeli kebutuhannya. Ada juga yang mengatakan, “Bukannya tidak mau mengkuliahkan anak, tetapi uang dari mana?” Dan berbagai ungkapan senada lainnya. Apakah ini menjadi masalah?
 

Tentu saja. Ada beberapa implikasi dari ungkapan ini yang sebenarnya tidak baik untuk keberhasilan kita. Jika terus saja kita mengucapkan kalimat seperti ini, bisa jadi akan menghambat keberhasilan kita dalam hidup.
 

Pertama , kita mendahului ketentuan Tuhan. Kata siapa kita tidak akan punya uang terus? Boleh saja kita tidak memiliki uang saat ini, tetapi bukan berarti tidak akan punya uang selamanya. Bisa saja besok atau lusa kita akan mendapatkan uang. Bisa saja Tuhan sudah merencanakan rezeki buat kita, kita tidak pernah tahu.
 

Kedua , jika dilihat dari segi Hukum Daya Tarik, kalimat tersebut tidak mencerminkan proses penerimaan. Bagaimana Anda bisa menarik apa yang Anda inginkan jika Anda tidak dalam kondisi menerima?
 

Ketiga , melemahkan motivasi. Jika kita sudah mengatakan bahwa kita tidak akan mendapatkannya maka kita akan kehilangan motivasi untuk mendapatkan keinginan kita. Meskipun, Anda boleh berkata bahwa itu hanya basa basi, tetapi pikiran bawah sadar kita tidak mengetahui apakah itu basa basi atau serius.
 

Ungkapan tersebut sama dengan kita mengubur harapan kita sendiri. Meski hanya sebagian harapan kita yang terkubur, tetap saja memberikan kontribusi dalam mengurangi motivasi diri kita.
 

Mulai sekarang, marilah kita lebih memperhatikan apa yang kita katakan. Ucapan, perkataan, perbincangan, dan pikiran kita mempengaruhi keberhasilan kita. Sadar atau tidak sadar, tetapi hal ini terjadi. Alangkah baiknya jika kita ganti dengan kata-kata yang lebih positif.
 

Misalnya: Suatu saat saya pasti akan mendapatkannya, saya yakin saya akan bisa membelinya, dan berbagai kalimat positif lainnya yang memberikan harapan positif kepada kita.

PIKIRAN SERTA UCAPAN KITA BENAR-BENAR SANGAT KUAT, KARENA ITU KITA HARUSLAH WASPADA SAAT BERBICARA. SEMAKIN BERHATI-HATI KITA BERBICARA MAKA AKAN SEMAKIN BAIK.

Source : http://inmotivasi.blogspot.com

Thursday, October 16, 2014

NASEHAT PALING BERHARGA DARI MENDIANG CHARLIE CHAPLIN KEPADA PUTRINYA

Charlie Chaplin (16 April 1889 – 25 Desember 1977)  adalah seorang aktor komedi Inggris multi-talent yang sangat terkenal dalam sejarah Hollywood di era film hitam putih.


Selain berakting Chaplin juga memiliki kemampuan menyutradara, menulis naskah, sekaligus mengisi ilustrasi musik di film-film produksinya sendiri. Masa kecilnya yang dekat dengan kemiskinan dan kemelaratan tidak lantas menjadikannya patah semangat.

Chaplin kecil pernah tinggal di rumah penampungan orang miskin, bekerja untuk imbalan makan dan tempat berteduh di kawasan Lambeth, London. Bersama saudara perempuannya Sydney Chaplin, Chaplin berjuang bahu-membahu agar bisa bertahan hidup.


Di usianya yang sangat dini Chaplin sudah mulai berakting dari panggung ke panggung dalam pertunjukan komedi Music Hall.

Sampai kemudian Chaplin bergabung dengan kelompok komedi slapstik Fun Factory di bawah asuhan Fred Karno, yang membawanya mengenal seorang produser film bernama Mack Sennett yang terkesan dengan akting Chaplin.

Sennett lalu mengontrak Chaplin untuk bermain dalam film-film yang diproduksi studio Keystone Film. Boleh dikatakan inilah awal karir Chaplin di dunia perfilman sekaligus mengenal teknik pembuatan film.


Ringkasan surat wasiat Charlie Chaplin kepada putrinya Geraldine Chaplin :

Geraldine putriku, aku jauh darimu, namun sekejap pun wajahmu tidak pernah jauh dari benakku. Tapi kau dimana? Di Paris di atas panggung teater megah... aku tahu ini bahwa dalam keheningan malam, aku mendengar langkahmu. Aku mendengar peranmu di teater itu, kau tampil sebagai putri penguasa yang ditawan oleh bangsa Tartar.

Geraldine, jadilah kau pemeran bintang namun jika kau mendengar pujian para pemirsa dan kau mencium harum memabukkan bunga-bunga yang dikirim untukmu, waspadailah.

Duduklah dan bacalah surat ini... aku adalah Ayahmu. Kini adalah giliranmu untuk tampil dan menggapai puncak kebanggaan. Kini adalah giliranmu untuk melayang ke angkasa bersama riuh suara tepuk tangan para pemirsa.

Terbanglah ke angkasa namun sekali-kali pijakkan kakimu di bumi dan saksikanlah kehidupan masyarakat. Kehidupan yang mereka tampilkan dengan perut kosong kelaparan di saat kedua kaki mereka bergemetar karena kemiskinan. Dulu aku juga salah satu dari mereka.

Geraldine putriku, kau tidak mengenalku dengan baik. Pada malam-malam saat jauh darimu aku menceritakan banyak kisah kepadamu namun aku tidak pernah mengungkapkan penderitaan dan kesedihanku.

Ini juga kisah yang menarik. Cerita tentang seorang badut lapar yang menyanyi dan menerima sedekah di tempat terburuk di London.

Ini adalah ceritaku. Aku telah merasakan kelaparan. Aku merasakan pedihnya kemiskinan. Yang lebih parah lagi, aku telah merasakan penderitaan dan kehinaan badut gelandangan itu yang menyimpan gelombang lautan kebanggaan dalam hatinya.

Aku juga merasakan bahwa uang recehan sedekah pejalan kaki itu sama sekali tidak meruntuhkan harga dirinya. Meski demikian aku tetap hidup.

Geraldine putriku, dunia yang kau hidup di dalamnya adalah dunia seni dan musik. Tengah malam saat kau keluar dari gedung teater itu, lupakanlah para pemuja kaya itu.

Tapi kepada sopir taksi yang mengantarmu pulang ke rumah, tanyakanlah keadaan istrinya. Jika dia tidak punya uang untuk membeli pakaian untuk anaknya, sisipkanlah uang di sakunya secara sembunyi-sembunyi.

Geraldine putriku, sesekali naiklah bus dan kereta bawah tanah. Perhatikanlah masyarakat. Kenalilah para janda dan anak-anak yatim dan paling tidak untuk satu hari saja katakan: "Aku juga bagian dari mereka".

Pada hakikatnya kau benar-benar seperti mereka. Seni sebelum memberikan dua sayap kepada manusia untuk bisa terbang, ia akan mematahkan kedua kakinya terlebih dahulu.

Ketika kau merasa sudah berada di atas angin, saat itu juga tinggalkanlah teater dan pergilah ke pinggiran Paris dengan taksimu.

Aku mengenal dengan baik wilayah itu. Di situ kau akan menyaksikan para seniman sepertimu. Mereka berakting lebih indah dan lebih menghayati daripada kamu.

Bedanya di situ tidak akan kau temukan gemerlap lampu seperti di teatermu. Ketahuilah bahwa selalu ada orang yang berakting lebih baik darimu.

Geraldine putriku, aku mengirimkan cek ini untukmu, belanjakanlah sesuka hatimu. Namun ketika kau ingin membelanjakan dua franc, berpikirlah bahwa franc ketiga bukan milikmu.

Itu adalah milik seorang miskin yang memerlukannya. Jika kau menghendakinya, kau dapat menemukan orang miskin itu dengan sangat mudah. Jika aku banyak berbicara kepadamu tentang uang, itu karena aku mengetahui kekuatan ‘anak setan' ini dalam menipu.

Geraldine putriku, masih ada banyak hal yang akan aku ceritakan kepadamu, namun aku akan menceritakannya di kesempatan lain.

Dan aku akhiri suratku ini dengan,

"Jadilah manusia, suci dan satu hati, karena lapar, menerima sedekah, dan mati dalam kemiskinan, seribu kali lebih mudah dari pada kehinaan dan tidak memiliki perasaan".

Surat wasiat seorang Ayah kepada putrinya ini sungguh berharga, tidak berupa harta benda tetapi sebuah pesan penuh makna yang lebih berharga dari harta manapun di dunia ini.

SEBUAH PESAN TERAKHIR DARI SANG AYAH YANG MENGINGATKAN PUTRINYA UNTUK SENANTIASA BERBAGI DAN RENDAH HATI, KARENA TIDAK SEMUA ORANG MEMILIKI NASIB SEBERUNTUNG ANAKNYA.


Source : apakabardunia.com

Wednesday, October 15, 2014

KISAH JIM CARREY

Jim Carrey dilahirkan di keluarga yang ‘kurang beruntung’. Ayahnya seorang pemain saksofon. Ayahnya memiliki cita-cita untuk menjadi artis bersama band yang ia rintis bersama teman-temannya.

Sayangnya, ayah Jim Carrey harus menghapus cita-citanya karena dia menghadapi keadaan ekonomi yang buruk, sehingga dia menjadi seorang akuntan.

Ibu dari Jim Carrey adalah wanita yang menarik dan penuh kasih. Tapi sungguh malang ia kemudian menderita penyakit hipokondria (depresi jiwa yang terjadi karena imajinasi semata).

Setiap hari Jim melakukan gerakan-gerakan yang lucu untuk menghibur ibunya dan membuatnya tertawa. Namun Jim tidak melakukannya di sekolah karena dia terkenal sebagai seorang pemalu.

Suatu hari Jim merenung, ia berpikir bahwa apa yang dia lakukan untuk ibunya bisa dijadikan alat untuk menarik perhatian teman-temannya di sekolah. Benar saja saat istirahat sekolah Jim mulai mempraktekkan apa yang biasa dilakukan di depan ibunya dan teman-temannya terhibur.

Karena kebiasaannya melucu dan membuat kelasnya tertawa, gurunya sampai memberikan jatah istirahat 15 menit lebih awal untuknya asalkan ia mau menjaga ketenangan kelas saat pelajaran berlangsung.

Ayah Jim tiba-tiba diberhentikan dari pekerjaannya sebagai akuntan dan membuat kondisi ekonomi keluarga Jim semakin berat. Mereka mau tidak mau menjual barang-barang yang mereka miliki. Rumah tinggal pun ikut dijual. Jim harus berhenti sekolah di usia yang baru 16 tahun.

Jim sekeluarga berangkat ke Toronto. Di sana, ayah Jim bekerja serabutan. Mereka tinggal di dalam mobil Van yang mereka miliki. Akhirnya Jim mendapat kesempatan untuk bekerja di salah satu klub komedi.

Jim bukannya mendapat pujian, ia mendapat cemoohan. Namun Jim belajar ilmu baru dari kejadian tersebut. Jim belajar bahwa orang-orang di sana menyukai gaya Jim yang menirukan orang lain seperti pejabat, artis, dll. Jim menggunakan ilmu yang ia pelajari untuk terus berkeliling dari satu klub ke klub lainnya.

Jim sadar akan bakat dan potensi yang ia miliki, lalu ia pindah ke Los Angeles. Ia mulai mencari klub disana dan menawarkan diri untuk bekerja disana sebagai komedian. Ia mulai bekerja dan mendapat penghasilan sebesar $1000/bulan yang ia gunakan untuk membayar penginapan tempat dimana ia tinggal.

Satu kali Rodney Dagerfield menyaksikan aksi Jim. Jim ditawari untuk penampilan rutin dengan bayaran yang lebih tinggi. Hidupnya pun mulai berubah. Sampai pada satu hari Jim mulai merenung kembali tentang apa yang ia jalani selama ini. Ia sadar betul bahwa aksi andalannya hanya menirukan gaya orang lain. Dia tidak menjadi dirinya sendiri.

Ia mulai melakukan komedi dengan gayanya sendiri. Lalu Rodney berkata pada Jim, “Mereka menganggapmu aneh Jim”. Kontrak kerjanya diputus dan Jim mulai mencari pekerjaan kembali. Ia berkeliling kota untuk menemukan pekerjaan. Akhirnya Jim mendapatkan peran kecil disebuah komedi berjudul “The Duct Factory” pada usia 22 tahun.

Sampai Jim usia 25 tahun tidak ada perubahan apapun dalam hidupnya. Saat Jim berusia 26 tahun Jim diberi peran oleh Damon Wayans di sebuah sketsa komedi yang berjudul “Living Color”. Melihat penampilannya disana Jim ditawari untuk mengisi peran di sebuah film baru yaitu Ace Ventura. Jim menolak karena tidak sesuai dengan keinginannya untuk menampilkan ciri khas komedi Jim.

Selang beberapa tahun, Jim menerima tawaran menjadi Ace Ventura. Ia bebas memodifikasi naskah film untuk disesuaikan dengan karakternya. Empat bulan waktu yang dihabiskan oleh Jim untuk memodifikasi naskah film. Jim menerima bayaran sebesar $12 juta dan produser film sudah pasrah dengan apa yang dilakukan oleh Jim.

Setelah diproduksi Ace Ventura menjadi film HITS. Uang yang dihasilkan lebih dari $70 juta (sangat tinggi untuk ukuran film komedi saat itu), Itulah awalnya, di usia 34 tahun, Jim Carrey mulai menjadi salah satu ‘bintang’ seperti yang ia cita-citakan sebelumnya.
 

JANGAN TAKUT UNTUK BERMIMPI BESAR, SEMUANYA ITU BERAWAL DARI HAL KECIL YANG TERUS DIKEMBANGKAN MENJADI BESAR DAN MENJADI SANGAT BESAR.

Friday, September 26, 2014

FILOSOFI HEDGEHOG

Hari itu, adalah musim salju yang paling ekstrim di Canada. Banyak binatang yang mati akibat rasa dingin yang teramat sangat. 

Di suatu daerah, tinggal sekelompok Hedgehog (sejenis landak). Mereka memutuskan untuk tinggal secara berkelompok di dalam sebuah gua, agar tetap hangat. Mereka mendekatkan diri satu sama lain. Namun ketika mulai berdekatan, duri-duri mereka melukai teman-teman terdekat mereka.


Setelah beberapa saat, mereka pun memutuskan untuk menjaga jarak satu sama lainnya. Akibatnya, mereka mulai merasakan dingin yang membeku, dan akhirnya terancam mati. Jadi mereka harus memutuskan: menerima duri-duri temannya, atau mati!


Secara bijaksana, mereka memutuskan untuk kembali bersatu. Mereka pun belajar untuk hidup dengan luka-luka kecil akibat jarak yang sangat dekat dengan sahabat-sahabatnya supaya dapat merasakan kehangatan. Cara inilah yang membuat mereka akhirnya selamat dan bisa bertahan hidup.

HUBUNGAN TERBAIK DALAM HIDUP INI BUKANLAH HUBUNGAN ORANG-ORANG SEMPURNA. TETAPI KETIKA SEMUA INDIVIDU BELAJAR HIDUP DENGAN KETIDAKSEMPURNAAN ORANG LAIN, SERTA MAMPU SALING MEMBERI KEHANGATAN, MAKA HIDUP KITA AKAN MENJADI LEBIH BERMAKNA DAN MAMPU BERTAHAN DALAM SITUASI SESULIT APAPUN.

Tuesday, August 19, 2014

GAGAL DAN BANGKIT LAGI

Pada suatu sore, tampak seorang pemuda tengah berada di sebuah taman umum. Dari raut wajahnya tampak kesedihan, kekecewaan, dan frustasi yang menggantung. Dia terlihat berjalan dengan langkah gontai dan kepala tertunduk lesu. Sebentar sebentar, ia tertunduk dan menghela nafas panjang. Kegiatan itu diulangnya berkali-kali, seakan dia tidak tau apa yang hendak dilakukannya.

Saat pikirannya sedang menerawang entah kemana, tiba-tiba pandangan matanya terpaku pada gerakan seekor laba-laba yang sedang membuat sarangnya di antara ranting sebatang pohon tempat ia duduk. Dengan perasaan kesal, ia pun kemudian iseng mengambil sebatang ranting dan menumpahkan rasa kekesalannya pada sarang laba-laba itu. Maka, sarang itu pun dirusak tanpa ampun.

Seusai melepaskan kejengkelannya, perhatian pemuda itu teralih sementara untuk mengamati ulah si laba-laba. Dalam hati dia ingin tahu, kira-kira apa yang akan dikerjakan laba-laba setelah sarangnya hancur oleh tangan isengnya? Apakah laba-laba akan lari terbirit-birit, atau ia akan kembali membuat sarangnya di tempat lain? Rasa penasaran itu rupanya segera mendapatkan jawaban. Tak lama, si laba-laba tampak kembali ke tempatnya semula. Laba-laba itu mengulangi kegiatan yang sama, merayap-merajut-melompat. Setiap helai benang dipintalnya dari awal, semakin lama semakin lebar dan tanpa kenal lelah laba-laba itu kembali menyelesaikan seluruh pembuatan sarang barunya.

Setelah menyaksikan usaha si laba-laba yang sibuk bekerja lagi dengan semangat penuh untuk memperbaiki dan membuat sarang baru, kembali ranting si pemuda beraksi dengan tujuan menghancurkan sarang tersebut untuk kedua kalinya. Dengan perasaan puas namun penuh rasa ingin tahu, diamati ulah si laba-laba. Apa gerangan yang akan dikerjakannya setelah sarangnya dirusak untuk kedua kalinya?

Ternyata, untuk ketiga kalinya, laba-laba mengulangi kegiatannya, kembali mulai dari awal. Dengan bersemangat, merayap-merajut-melompat dengan setiap helai benang yang dihasilkan dari tubuhnya, laba-laba itu memintal membuat saran sedikit demi sedikit.

Setelah melihat dan mengamati ulah laba-laba tersebut dalam membangun sarang yang telah hancur untuk ketiga kalinya, saat itulah si pemuda mendadak tersadarkan. Tidak peduli berapa kali sarang laba-laba dirusak dan dihancurkan, sebanyak itu pula laba-laba membangun sarangnya kembali. Semangat binatang yang begitu kecil, dengan giat bekerja tanpa mengenal lelah, telah membuka kesadaran si pemuda.

Hal itu menimbulkan perasaan malu dirinya. Karena sesungguhnya, si pemuda berada di taman itu dengan hati dan perasaan gundah karena dia baru saja mengalami satu kali kegagalan! Maka, melihat semangat pantang menyerah laba-laba, dia pun berjanji dalam hati, “Aku tidak pantas mengeluh dan putus asa karena telah mengalami satu kali kegagalan. Aku harus bangkit lagi! Berjuang dengan lebih giat dan siap memerangi setiap kegagalan yang menghadang, seperti semangat laba-laba kecil yang membangun sarangnya kembali dari setiap kehancuran!” Segera, si pemuda bangkit, dan bertekad kuat untuk bekerja lebih giat lagi. Bila perlu, dia akan memulai dari awal lagi, tanpa putus asa.

SELAMA KITA MASIH MEMILIKI TUJUAN YANG MENGGAIRAHKAN UNTUK DICAPAI, TIDAK PANTAS KITA PATAH SEMANGAT DI TENGAH JALAN, KARENA DALAM KENYATAANNYA, TIDAK ADA SUKSES SEJATI YANG TERCIPTA TANPA MELEWATI KEGAGALAN.

Source : Buku 18 Wisdom & Success - ANDRIE WONGSO

Wednesday, May 7, 2014

PIKIRAN POSITIF

Katakan anda akan melakukan blind-date. Anda mendengar hal-hal yang baik tentang orang yang hendak anda temui. Ketika anda mendekatinya, anda tersenyum karena anda berharap kalian dapat saling menyukai. Senyuman anda membuat dia merasa tenteram, dan sekarang ia pun memiliki harapan yang sama. Ia balas tersenyum, lalu kencan anda berjalan lancar.

Bayangkan jika dari awal anda memiliki ekspektasi kurang baik, dan anda menemui dia dengan menampakkan kerutan di dahi dan tatapan tidak tertarik. Kalau sudah begitu, tidak heran jika blind-date anda akan berantakan, walaupun sebenarnya anda berdua bisa saja cocok. Nampaknya, ini seperti hal biasa saja, hanya senyuman, tapi itulah keindahannya. Pikiran positif cenderung mengarah pada hasil positif. Itulah yang disebut dengan self-fulfilling prophecy, yang berarti terjadilah seperti yang anda imani.

Kalau anda takut mengalami sesuatu, kekhawatiran akan sesuatu, justru itu yang akan terjadi. Karena sadar atau tidak, anda akan melakukan tindakan yang negatif, manifestasi dari pola pikir dan perasaan negatif itu. Tindakan yang negatif sudah tentu akan membawa hasil yang negatif. Hasil negatif akan direspons negatif oleh orang lain. Hal itu hanya akan merugikan diri anda sendiri. Semoga pelajaran yang saya dapat dari sebuah situs ini bisa mengingatkan kita untuk lebih waspada terhadap apa yang kita pikirkan. Terutama di saat kita mulai merasa kuatir.

ANDA ADALAH APA YANG ANDA PIKIR!


Source : Renungan Harian Kita

Monday, May 5, 2014

ODOL DARI SURGA

Kisah nyata dari seseorang yang dalam episode hidupnya sempat ia lewati dalam penjara. Bermula dari hal yang sepele. Lelaki itu kehabisan odol dipenjara. 

Malam itu adalah malam terakhir bagi odol diatas sikat giginya. Tidak ada sedikitpun odol yang tersisa untuk esok hari. Dan ini jelas-jelas sangat menyebalkan. Istri yang telat berkunjung, anak-anak yang melupakannya dan diabaikan oleh para sahabat, muncul menjadi kambing hitam yang sangat menjengkelkan. 

Sekonyong-konyong lelaki itu merasa sendirian, bahkan lebih dari itu : tidak berharga! Tertutup bayangan hitam yang kian membesar dan menelan dirinya itu, tiba-tiba saja pikiran nakal dan iseng muncul. Bagaimana jika ia meminta odol pada Tuhan?


Berdoa untuk sebuah kesembuhan sudah berkali-kali kita dengar mendapatkan jawaban dari-Nya. Meminta dibukakan jalan keluar dari setumpuk permasalahanpun bukan suatu yang asing bagi kita. Begitu pula dengan doa-doa kepada orang tua yang telah berpulang, terdengar sangat gagah untuk diucapkan. Tetapi meminta odol kepada Sang Pencipta jutaan bintang gemintang dan ribuan galaksi, tentunya harus dipikirkan berulang-ulang kali sebelum diutarakan. Sesuatu yang sepele dan mungkin tidak pada tempatnya. Tetapi apa daya, tidak punya odol untuk esok hari –entah sampai berapa hari- menjengkelkan hatinya amat sangat. Amat tidak penting bagi orang lain, tetapi sangat penting bagi dirinya.


Maka dengan tekad bulat dan hati yang dikuat-kuatkan dari rasa malu, lelaki itu memutuskan untuk mengucapkan doa yang ia sendiri anggap gila itu. Ia berdiri ragu-ragu di pojok ruangan sel penjara, dalam temaram cahaya, sehingga tidak akan ada orang yang mengamati apa yang ia lakukan. Kemudian dengan cepat, bibirnya berbisik : "Tuhan, Kau mengetahuinya aku sangat membutuhkan benda itu". Doa selesai. Wajah lelaki itu tampak memerah. Terlalu malu bibirnya mengucapkan kata amin. Dan peristiwa itu berlalu demikian cepat, hingga lebih mirip dengan seseorang yang berludah di tempat tersembunyi. Tetapi walaupun demikian ia tidak dapat begitu saja melupakan insiden tersebut. Sore hari diucapkan, permintaan itu menggelisahkannya hingga malam menjelang tidur. Akhirnya, lelaki itu – walau dengan bersusah payah - mampu melupakan doa sekaligus odolnya itu.


Tepat tengah malam, ia terjaga oleh sebuah keributan besar di kamar selnya.


"Saya tidak bersalah Pak!!!", teriak seorang lelaki gemuk dengan buntalan tas besar dipundak, dipaksa petugas masuk ke kamarnya," Demi TUHAN Pak !!! Saya tidak salah !!! Tolong Pak…Saya jangan dimasukin ke sini Paaaaaaaaak. .!!!"


Sejenak ruangan penjara itu gaduh oleh teriakan ketakutan dari "tamu baru" itu.


"Diam!!", bentak sang petugas,"Semua orang yang masuk keruangan penjara selalu meneriakkan hal yang sama!! Jangan harap kami bisa tertipu!!!!"


"Tapi Pak…Sssa.."


Brrrraaaaang !!!!


Pintu kamar itu pun dikunci dengan kasar. Petugas itu meninggalkan lelaki gemuk dan buntalan besarnya itu yang masih menangis ketakutan. Karena iba, lelaki penghuni penjara itupun menghampiri teman barunya. Menghibur sebisanya dan menenangkan hati lelaki gemuk itu. Akhirnya tangisan mereda, dan karena lelah dan rasa kantuk mereka berdua pun kembali tertidur pulas.



Pagi harinya, lelaki penghuni penjara itu terbangun karena kaget. Kali ini karena bunyi tiang besi yang sengaja dibunyikan oleh petugas. Ia terbangun dan menemukan dirinyanya berada sendirian dalam sel penjara. Lho mana Si Gemuk, pikirnya. Apa tadi malam aku bemimpi ? Ah masa iya, mimpi itu begitu nyata ?? Aku yakin ia disini tadi malam. "Dia bilang itu buat kamu !!", kata petugas sambil menunjuk ke buntalan tas dipojok ruangan. Lelaki itu segera menoleh dan segera menemukan benda yang dimaksudkan oleh petugas. Serta merta ia tahu bahwa dirinya tidak sedang bermimpi.


"Sekarang dia dimana Pak ?", tanyanya heran.


"Ooh..dia sudah kami bebaskan, dini hari tadi…biasa salah tangkap !", jawab petugas itu enteng, "saking senangnya orang itu bilang tas dan segala isinya itu buat kamu".


Petugas pun ngeloyor pergi.


Lelaki itu masih ternganga beberapa saat, lalu segera berlari kepojok ruangan sekedar ingin memeriksa tas yang ditinggalkan Si Gemuk untuknya.


Tiba-tiba saja lututnya terasa lemas. Tak sanggup ia berdiri. "Ya..TUHAAANNN !!!!", laki-laki itu mengerang. Ia tersungkur dipojok ruangan, dengan tangan gemetar dan wajah basah oleh air mata. Lelaki itu bersujud disana, dalam kegelapan sambil menangis tersedu-sedu. Disampingnya tergeletak tas yang tampak terbuka dan beberapa isinya berhamburan keluar. Dan tampaklah lima kotak odol, sebuah sikat gigi baru, dua buah sabun mandi, tiga botol sampo, dan beberapa helai pakaian sehari-hari.


Kisah tersebut sungguh-sunguh kisah nyata. Sungguh-sungguh pernah terjadi. Dan aku mendengarnya langsung dari orang yang mengalami hal itu. Semoga semua ini dapat menjadi tambahan bekal ketika kita meneruskan berjalan menempuh kehidupan kita masing-masing.

SAAT KITA MERASA JALAN DIHADAPAN KITA SEOLAH TERPUTUS. SEMENTARA HARAPAN SEAKAN MENGUAP DIGANTI DERU KETAKUTAN, KEBIMBANGAN DAN PUTUS ASA..DENGAN DOA-DOA YANG TULUS AKAN SANGAT MEMBANTU PERJALANAN HIDUP KITA.

Source : jawaban.com (Made Teddy Artiana, S.Kom)

Thursday, May 1, 2014

DIKUATKAN UNTUK MENGUATKAN

Membaca surat kabar akhir-akhir ini bisa berubah menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan. Ada setumpuk bencana alam, ketidakstabilan politik dan ekonomi yang bisa membuat kuatir. Belum lagi beberapa waktu yang lalu ada kabar seorang ibu yang saking pesimisnya dengan hidup sampai-sampai ia menghabisi nyawa anak-anaknya yang masih kecil sebelum ia sendiri bunuh diri.

Seorang peneliti R. Garrett dalam tulisannya di Contemporary Issue in Behavior Therapy, New York menyatakan bahwa memang ada banyak hal menyedihkan di dunia ini. Tapi jangan fokuskan hidup kita pada hal tersebut. Pikirkanlah ada hal-hal potensial yang lebih baik akan muncul dari berbagai masalah. Misalnya pengobatan penyakit yang lebih canggih, makin bermunculan orang yang peduli akan kehidupan sosial dan memperjuangkannya, seperti para aktivis yang peduli akan pemanasan global.

Sembilan dari sepuluh orang Amerika yang disurvei Garrett kuatir akan hidup mereka. Tapi ada 2 perbedaan besar bagaimana mereka menghadapi kekuatiran mereka. Yang satu. Mereka membiarkan masalah berkubang dalam kehidupan mereka, tapi yang satunya lagi memfokuskan diri untuk melakukan suatu perubahan yang mereka bisa untuk masyarakat. Dan orang-orang yang terakhir inilah yang merasa bahagia dengan kehidupan.


Iya..hidup akan lebih berarti bila kita bisa mendistribusikan apa yang kita punya untuk orang-orang di sekitar kita. Bagaimana caranya? Ibu Teresa pernah berkata, "Jangan tunggu seorang pemimpin, tapi lakukanlah sendiri dulu... satu demi satu."

APAKAH ANDA MASIH SUKA KUATIR? BERHENTI KUATIR DAN MULAILAH BERTINDAK!


Source : Renungan Harian Kita
 

Tuesday, April 29, 2014

DEAR MOM AND DAD


Seorang anak pernah mengomentari ayahnya seperti ini, "Ayahku memang tidak sempurna, tapi aku juga tidak sempurna. Kalau main basket, tembakannya yang bergaya khas itu jarang sekali membuat bolanya masuk. Tetapi yang penting ia main basket bersamaku. Banyak anak-anak lain yang tidak pernah main basket bersama ayahnya."

Fenomena "keluarga tanpa ayah" menjadi suatu pemandangan umum di keluarga modern, bahkan kadang "tanpa ayah dan ibu", keluarga yang anak-anaknya menghabiskan sebagian besar waktu mereka hanya bersama baby sitter atau pembantu. Padahal riset para ahli telah membuktikan, jika tidak ada pemimpin dalam keluarga, maka anak-anaknya cenderung akan:
• 5 kali lebih mungkin bunuh diri
• 32 kali lebih mungkin minggat dari rumah
• 20 kali lebih mungkin menderita kelainan perilaku (homo, waria, antisosial)
• 14 kali lebih mungkin melakukan tindakan pemerkosaan (aktif lebih dini secara seksual dan yang wanita lebih mungkin terjerat seks bebas)
• 9 kali lebih mungkin putus sekolah dan hidup dalam kemiskinan
• 10 kali lebih mungkin terjerat narkoba atau obat-obatan
• 10 kali lebih mungkin dipenjara (70% anak yang dipenjara adalah anak yang ayahnya absen)
• 9 kali lebih mungkin mengalami gangguan kejiwaan.

Bukan tanpa alasan mengapa Tuhan menciptakan bentuk keluarga dengan ayah dan ibu. Anak-anak membutuhkan kedua orang tuanya untuk bisa berkembang dengan baik.

Akan tetapi sejarah masih terus berulang, fakta bahwa tidak hadirnya dan tidak berfungsinya orang tua dalam keluarga masih terus bergulir di seputar kita. Saya kira kini saatnya para orang tua untuk lebih banyak hadir dan kembali kepada keluarga. Dengarlah suara lirih anak-anak yang berkata, "Papa (atau mama)... pulanglah ke rumah..."

ANAK-ANAK MEMBUTUHKAN KEDUA ORANGTUANYA UNTUK BISA BERKEMBANG DENGAN BAIK. 


Source : Renungan Harian Kita