Membaca
surat kabar akhir-akhir ini bisa berubah menjadi pengalaman yang tidak
menyenangkan. Ada setumpuk bencana alam, ketidakstabilan politik dan
ekonomi yang bisa membuat kuatir. Belum lagi beberapa waktu yang lalu
ada kabar seorang ibu yang saking pesimisnya dengan hidup sampai-sampai
ia menghabisi nyawa anak-anaknya yang masih kecil sebelum ia sendiri
bunuh diri.
Seorang peneliti R. Garrett dalam tulisannya di
Contemporary Issue in Behavior Therapy, New York menyatakan bahwa memang
ada banyak hal menyedihkan di dunia ini. Tapi jangan fokuskan hidup
kita pada hal tersebut. Pikirkanlah ada hal-hal potensial yang lebih
baik akan muncul dari berbagai masalah. Misalnya pengobatan penyakit
yang lebih canggih, makin bermunculan orang yang peduli akan kehidupan
sosial dan memperjuangkannya, seperti para aktivis yang peduli akan
pemanasan global.
Sembilan dari sepuluh orang Amerika yang
disurvei Garrett kuatir akan hidup mereka. Tapi ada 2 perbedaan besar
bagaimana mereka menghadapi kekuatiran mereka. Yang satu. Mereka
membiarkan masalah berkubang dalam kehidupan mereka, tapi yang satunya
lagi memfokuskan diri untuk melakukan suatu perubahan yang mereka bisa
untuk masyarakat. Dan orang-orang yang terakhir inilah yang merasa
bahagia dengan kehidupan.
Iya..hidup akan lebih
berarti bila kita bisa mendistribusikan apa yang kita punya untuk
orang-orang di sekitar kita. Bagaimana caranya? Ibu Teresa pernah
berkata, "Jangan tunggu seorang pemimpin, tapi lakukanlah sendiri
dulu... satu demi satu."
APAKAH ANDA MASIH SUKA KUATIR? BERHENTI KUATIR DAN MULAILAH BERTINDAK!
Source : Renungan Harian Kita
No comments:
Post a Comment