Kisah Kisah Kita

Sunday, September 18, 2011

AKHIRNYA AKU MENGERTI MENGAPA KAU MENANGIS

Malam sudah cukup larut, jam dinding yang berada di ruang tengah telah berdentang sebelas kali. Tetapi Shelby masih saja berada di ruang tengah sembari menonton televisi.

Sebenarnya ia tidak terlalu menikmati acara televisi malam ini, ditambah lagi ia tengah hamil tua.. Iya..meski perutnya tertutup daster yang cukup lebar, tapi tetap saja menyembul dan membuatnya sulit mencari posisi duduk yang nyaman.

Diperhatikannya jam dinding, waktu sudah menunjukkan pukul 23.03 Wib. Tetapi Ady, suami yang sangat dia cintai belum juga pulang. Suara tik-tak jarum jam dinding seakan mengalahkan suara televisi, karna perhatian Shelby justru tertuju ke arah jam dinding.

Pikiran Shelby jadi menewarang jauh, Shelby teringat saat-saat dia masih berpacaran dengan Ady. Dia masih sangat mengingatnya, ketika dia dan Ady berboncengan di atas motor sehabis pulang dari menonton di sebuah bioskop. Kala itu hari sudah malam, pun cuaca kebetulan sedang hujan. Tetapi justru membuat mereka kegirangan. Sepanjang perjalanan mereka bercanda dan saling menggoda. Ah, kenangan indah itu membuat Shelby menangis haru.

Kini suaminya sangat sibuk dengan urusan pekerjaan. Jangankan untuk bersenda gurau dengannya, berbincang saja sangat jarang. Di tengah pikirannya yang sedang menerawang jauh tiba-tiba dia dikagetkan oleh ketukan dan suara Ady di balik pintu masuk. Bergegas dia menuju pintu dan menyeka air matanya, lalu segera membukakan pintu menyambut suaminya dengan senyum paling indah.

“Darimana, sayang, kok baru pulang?”

“Ya seperti biasa lah, meeting sama klien.” Ady memberikan tas kerja kepada Shelby untuk diletakkan, “Kok mata kamu sembab gitu? Habis nangis ya?”

“Hah, oh, ngga, tadi filmnya sedih banget, aku sampe nangis nontonnya.”

Suara Shelby terbata sembari berjalan ke arah kamar hendak meletakkan tas. Ady melirik ke arah televisi, dia heran, Shelby menonton film kartun di saluran Cartoon Network tapi kenapa menangis.

Lalu dia bergegas menuju kamar dan mempersiapkan diri untuk beristirahat. Ketika di ranjang, Shelby sangat ingin mengajak Ady untuk berbincang, hanya sekedar menceritakan perkembangan kehamilannya. Akhir-akhir ini Shelby sering mengalami sakit pada bagian perut yang teramat sangat, tetapi niatnya diurungkan ketika melihat suaminya sudah pulas terlelap.

Akhirnya Shelby mencoba untuk terlelap juga. Cukup lama dia memejamkan mata, tapi tak kunjung terlelap, entahlah, pikirannya masih seperti ada yang mengganjal. Diperhatikannya Ady yang sedang pulas terlelap dan mendengkur, dibelainya rambut Ady, “Sepertinya kamu sangat kecapekan ya, sayang,” dan dikecupnya dahi Ady dengan sangat lembut.

Lalu Shelby beranjak, menuju ke meja tempat tas kerja sang suami tercinta, diambilnya secarik kertas, dan dia menuliskan isi hatinya di kertas itu. Selang beberapa menit kertas itu dimasukkan kedalam tas kerja, berharap esok Ady akan membacanya.

Siang ini Ady cukup sibuk dengan pekerjaannya, sampai dia pun telat makan siang. Dia bergegas untuk pergi ke kantin kantor. Tapi sebelum itu, dia membereskan beberapa dokumen terlebih dahulu, dimasukkannya dokumen itu kedalam tas kerjanya, karna selepas makan siang nanti ada rapat di kantor rekanan, dan dokumen itu akan dibawa. Ketika meletakkan dokumen kedalam tas, ditemuinya secarik kertas yang ditulis Shelby semalam. Dia menyempatkan untuk membacanya :

“Hi my one and only...tidak terasa sudah setahun kita menikah ya.. Hmm walaupun kamu lupa dengan hari jadi pernikahan kita kemarin lusa..tak mengapa. Aku paham kamu sekarang sangat sibuk dengan pekerjaanmu..sungguh! Sayang..aku kangen..kangen banget seperti saat-saat kita pacaran dulu. Kamu masih inget ngga..waktu kita pertama ketemu di Grand Indonesia pas kebetulan kita sama-sama mau nonton? Eh ternyata kita samaan, ngga kebagian tiket. Hehehe..walau waktu itu aku kesel karna ngga dapet tiket..tapi aku seneng karna gara-gara hal itu kita jadi kenalan.Terus..kamu inget ngga? Pas kita udah pacaran..pas kita pulang nonton malem-malem mandi hujan sambil jalan-jalan naik motor. Lucu ya..kita bercanda ketawa-ketiwi sepanjang jalan Menteng. Walau dingin dan akhirnya masuk angin..tapi aku seneng banget. Banyak banget kenangan-kenangan indah yang mau aku tulis di sini..tapi si dede bandel nih..nendang-nendang perut aku terus. Sayang..sebentar lagi buah hati kita akan lahir..sebentar lagi kamu akan dipanggil papa..dan aku akan dipanggil mama. Satu pintaku..walau sesibuk apapun kamu nanti..aku mohon beri perhatian ke anak kita. Jangan biarkan dia merasa kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya. Aku sangat mencintaimu..teramat sangat mencintaimu..ngga akan pernah berubah.. Dari aku yang selalu mencintaimu.....Shelby Adrianne.”

Ady terdiam. Dan tanpa sadar dia menangis. Selembar surat yang dia pegang basah oleh air matanya.

“Shelby, maafkan aku. Akhirnya aku mengetahui alasan kenapa kamu akhir-akhir ini menangis. Maafkan aku, sayang...” Ucapnya dalam hati. Lalu tiba-tiba ponselnya berbunyi, dilihatnya layar, tertera nama ibunda Shelby, mertuanya. Ada apa tiba-tiba mami menelpon? Desisnya dalam hati.

“Iya, mi?”

“Nak, Shelby mau melahirkan!”

“Hah? Beneran, mi? Sekarang di mana?”

“Ini lagi di perjalanan mau dibawa ke Rumah Sakit Bunda.”

“Oh, ya udah, aku segera ke sana mi.”

Ady bergegas menuju ke Rumah Sakit itu. Perasaannya bercampur aduk, antara cemas dan senang karna anak pertamanya akan lahir. Dia segera membereskan meja kantor dan menghubungi rekan kerja untuk membatalkan rapat. Tapi ketika dia hendak mengangkat tas, secara tidak sengaja bingkai foto yang berada di sudut meja kerjanya terjatuh. Bingkai foto itu di dalamnya adalah foto pernikahan Ady dan Shelby. Kaca pada bingkai itu pecah. Tapi karna Ady sedang tergesa-gesa dia membereskan bingkai itu hanya sekenanya. Lalu ia segera bergegas menuju mobil untuk menyusul ibu mertua dan istrinya.

Sepanjang perjalanan Ady tak henti-hentinya meneteskan air mata. Air mata itu bercampur aduk, dari rasa menyesal karna selama ini dia terlalu mementingkan pekerjaan, cemas akan persalinan pertama istrinya dan senang karna sebentar lagi akan menjadi seorang ayah. Perjalanan Ady ke rumah sakit tersendat karna macet, sekitar lima puluh menit kemudian Ady baru memasuki pelataran parkir rumah sakit. Dia bergegas keruang informasi, lalu menuju tempat persalinan.

Ady terkejut. Dari kejauhan nampak ibu dan ayah mertuanya tengah menangis. Tiba-tiba saja jantung Ady berdegup sangat kencang. Dia berfirasat buruk. Bahkan lututnya bergetar hebat dan mendadak ragu menghampiri ibu dan ayah mertuanya karna tidak siap mendengar kabar buruk. Dan benar saja, ketika Ady menghampiri sentak ibu mertuanya mendekap Ady.

“Nak, Shelby, nak...”

“Mi, Shelby kenapa, mi?!”

“Shelby ngga bisa diselamatkan, nak! Cuma anak kamu aja yang selamat.”

*Bruukkk!*

Ady jatuh terduduk di lantai tanpa sepatah katapun. Baru saja Ady berniat untuk berubah dan membahagiakan Shelby, baru saja dia ingin membelai manja rambut dan mengecup istri tercinta, tetapi terlambat. Dan seketika itu air mengucur deras dari kelopak matanya, tak terbendung.

HANYA SATU KALIMAT..BERIKAN PERHATIAN DAN KASIH SAYANG KEPADA ORANG-ORANG YANG KITA KASIHI SEBELUM TERLAMBAT!

Source : DelbinClyte

No comments:

Post a Comment