Beberapa waktu yang lalu,
seorang teman mengeluh kepada saya dia mengatakan bahwa berkali-kali dia
mendaftar dan mengikuti ujian CPNS, tapi beberapa kali itu pula ia
gagal. Padahal keluh dia, segala macam cara sudah dia lakukan dimulai
dari belajar mempersiapkan test sampai berdoa. Ia masih berharap bahwa
saat ini tidak ada lagi istilah sogok menyogok untuk masuk PNS,
karenanya dia hanya bisa berjuang salah satunya dengan berdoa.
Namun alangkah kecewanya dia, setiap hari dia berdoa impiannya jadi CPNS
terkubur sirna. Saya hanya bisa menasihatinya untuk selalu bersabar.
Walau saya tahu berkata sabar mudah untuk diucapkan apalagi terhadap
orang lain, namun sulit untuk dilakukan.
Cerita tentang teman
saya diatas hanyalah sebagian kecil sikap “frustasi” dari sekian juta
orang yang merasa doanya tidak dikabulkan Tuhan.
Ketika hati
kita sedang bimbang semacam itu, kita akan cenderung marah dan
menyalahkan Tuhan bahwa Dia tidak adil..pilih kasih! Namun perlu diingat
apakah keinginan kita itu memang benar-benar yang terbaik untuk diri
kita. Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu.
Tuhan mengetahui sedang kamu tidak mengetahuinya..iya kan?
Ketika anda membeli motor Honda buatan jepang, maka tentu saja mekanik
yang membuat motor tersebut lebih tahu tentang seluk beluk motor
tersebut. Apa yang harus dilakukan kalau mogok, olinya pakai apa,
businya pakai apa dan sebagainya. Maka jangan perbaiki motor Honda anda
tanpa instruksi dari yang membuatnya.
Begitu juga dengan anda,
ketika anda merasa dan yakin bahwa Tuhan yang menciptakan anda, pasti
DIA maha tahu tentang anda bahkan melebihi anda sendiri. Oleh karena itu
bisa saja DIA punya rencana yang bagus tentang diri kita ketika sesuatu
yang kita harapkan tidak terealisasi.
Hmm..seorang lelaki
bercerita di sebuah majalah, bahwa dulu ia bercita-cita ingin menjadi
dokter. Pikir dia..disamping menolong orang, biasanya seorang dokter
mempunyai penghasilan yang cukup prestisius dibanding profesi lain.
Karena hal itu, ia berusaha untuk masuk fakultas kedokteran di salah
satu universitas di bandung. Namun alangkah kecewanya dia, karena
beberapa kali mengikuti test Ujian masuk fakultas kedokteran dia harus
mengalami kegagalan.
Rasa frustasinyapun menghinggapinya sampai
sedikit demi sedikit impiannya menjadi dokter terkikiskan, tanpa diduga
dia terinspirasi untuk mengembangkan lahan kosongnya di kampung untuk
berkebun buah-buahan. Singkat cerita dia sekarang sudah menjadi jutawan
dari usahanya. Disamping dia sudah punya uang seabreg, diapun sering
menyumbang orang-orang yang membutuhkan.
Dia tidak jadi dokter
sebagaimana yang dia impikan dahulu, tapi malah dia menjadi seorang
petani buah-buahan yang tidak hanya punya banyak uang namun juga bisa
bantu banyak orang dengan hartanya. Barulah dia tahu, kalau Sang Maha
Besar punya skenario lain tentang dirinya, doanya setiap malam bukan
tidak didengarkan..tapi justru Tuhan mengabulkan doanya dengan cara yang
lain..Kenapa?
KARENA TUHAN LEBIH TAHU TENTANG DIRIMU :)
Source : pa-tangerangkota.go.id
No comments:
Post a Comment