KEYAKINAN
Saat
peperangan, ada banyak tentara sekutu yang menjadi tawanan musuh.
Mereka memperlakukan para tawanan perang sangat kejam, setiap hari tidak
hanya harus menghadapi berbagai siksaan, juga masih sering kali dihina,
dimaki dan diperlakukan sewenang-wenang.
Di bawah suasana yang
begitu kejam, tidak lama kemudian ada banyak sekali tawanan perang yang
tidak bisa bertahan, ada yang terkena penyakit jiwa, ada pula yang disiksa hingga meninggal dunia.
Beberapa tahun kemudian, ketika tentara sekutu menggempur dan berhasil
menduduki markas besar musuh, dalam tahanan air musuh ditemukan seorang
tawanan yang masih hidup dengan pikiran sadar. Ketika orang tersebut
diwawancarai wartawan tentang bagaimana dia bisa bertahan dan melewati
hari-hari yang begitu panjang, orang tersebut menjawab: “Sejak awal saya
yakin Tuhan tidak akan mencampakkan diri saya.”
Keyakinan bisa
memperteguh kepercayaan dari seseorang, juga bisa membuat kehidupan
orang tersebut dapat dilewati dengan lebih mantap, dan lebih berarti.
Bagi orang yang tidak mempunyai keyakinan acapkali orang tersebut tidak
bisa melihat harapan, bahkan dia akan melewati kehidupannya dengan
kacau, terombang-ambing bagaikan rumput yang tidak berakar.
Sebenarnya bukan hanya keyakinan terhadap Tuhan saja, di dalam kehidupan
kita sehari-hari, dalam berbagai hal sudah mencerminkan bahwa manusia
itu seharusnya memiliki keyakinan atau kepercayaan, maka masyarakat ini
baru bisa bersirkulasi dengan normal.
Misalkan: Jika anak tidak
mempercayai orang tua mereka, maka anak tersebut tidak bisa dididik.
Murid jika tidak mempercayai guru mereka, maka murid tersebut tidak akan
mendapatkan pelajaran apa-apa. Tentara prajurit jika tidak mempercayai
pimpinan atau atasannya, maka tentara prajurit tersebut tidak akan bisa
berperang. Jika rakyat tidak mempercayai pemerintahan mereka sendiri,
maka dunia ini akan menjadi kacau-balau.
IYA..PADA AKHIRNYA
SEMUA PILIHAN TERGANTUNG DI TANGAN ANDA..ASAL ANDA PERCAYA DAN YAKIN
PADA SUATU KEBAIKAN MAKA KEBAIKAN PUN AKAN BERPIHAK PADA ANDA.
Source : The Epoch Times
No comments:
Post a Comment