Kisah Kisah Kita

Sunday, October 2, 2011

ELANG DAN KALKUN

Suatu hari ketika mereka terbang, Kalkun berbicara pada Elang, "Mari kita turun dan mendapatkan sesuatu untuk dimakan. Perut saya sudah keroncongan nih!". 

Elang membalas, "Kedengarannya ide yang bagus".

Jadi kedua burung melayang turun ke bumi. Mereka mendarat dekat dengan seekor Sapi. Sapi ini tengah sibuk makan jagung, namun sewaktu memperhatikan bahwa ada Elang dan Kalkun sedang berdiri dekat dengannya.


Sapi berkata, "Selamat datang, silakan cicipi jagung manis ini". Ajakan ini membuat kedua burung ini terkejut. Mereka tidak biasa jika ada binatang lain berbagi soal makanan mereka dengan mudahnya. 

Elang bertanya,"Mengapa kamu bersedia membagikan jagung milikmu bagi kami?". 

Sapi menjawab, "Oh, kami punya banyak makanan disini. Tuan Petani memberikan bagi kami apapun yang kami inginkan".

Dengan undangan itu, Elang dan Kalkun menjadi terkejut dan menelan ludah. Sebelum selesai, Kalkun menanyakan lebih jauh tentang Tuan Petani. Sapi menjawab, "Yah, dia menumbuhkan sendiri semua makanan kami. Kami samasekali tidak perlu bekerja untuk makanan". 


Kalkun tambah bingung, "Maksud kamu, Tuan Petani itu memberikan padamu semua yang ingin kamu makan?". 

Sapi menjawab, "Tepat sekali!. Tidak hanya itu, dia juga memberikan pada kami tempat untuk tinggal." 

Elang dan Kalkun belum pernah mendengar hal seperti ini. Mereka selalu harus mencari makanan dan bekerja untuk mencari naungan.

Kalkun dan Elang mulai berdiskusi lagi tentang situasi ini. Kalkun berkata pada Elang, "Mungkin kita harus tinggal di sini. Kita bisa mendapatkan semua makanan yang kita inginkan tanpa perlu bekerja. Dan gudang yang disana cocok dijadikan sarang seperti yang telah pernah bangun. Disamping itu saya telah lelah bila harus selalu bekerja untuk dapat hidup."


Elang juga goyah dengan pengalaman ini, "Saya tidak tahu tentang semua ini. Kedengarannya terlalu baik untuk diterima.

Akhirnya, Kalkun memikirkan semuanya dan memutuskan untuk menetap dimana ada makanan gratis dan juga naungan. Namun Elang memutuskan bahwa ia amat mencintai kemerdekaannya dibanding menyerahkannya begitu saja. Ia menikmati tantangan rutin yang membuatnya hidup. Jadi setelah mengucapkan selamat berpisah untuk teman lamanya Si Kalkun, Elang menetapkan penerbangan untuk petualangan baru yang ia tidak ketahui bagaimana kedepannya.

Semuanya berjalan baik bagi Si Kalkun. Dia makan semua yang ia inginkan. Dia tidak pernah bekerja. Dia bertumbuh menjadi burung gemuk dan malas. Namun lalu suatu hari dia mendengar istri Tuan Petani menyebutkan bahwa Hari raya Thanksgiving akan datang beberapa hari lagi dan alangkah indahnya jika ada hidangan Kalkun panggang untuk makan malam. 


Mendengar hal itu, Si Kalkun memutuskan sudah waktunya untuk minggat dari pertanian itu dan bergabung kembali dengan teman baiknya, si Elang. Namun ketika dia berusaha untuk terbang, dia menemukan bahwa ia telah tumbuh terlalu gemuk dan malas. Bukannya dapat terbang, dia justru hanya bisa mengepak-ngepakkan sayapnya. Akhirnya di Hari Thanksgiving keluarga Tuan Petani duduk bersama menghadapi panggang daging Kalkun besar yang sedap.

Ketika anda menyerah pada tantangan hidup dalam pencarian keamanan, anda mungkin sedang menyerahkan kemerdekaan anda dan Anda akan menyesalinya setelah segalanya berlalu dan tidak ada kesempatan lagi.

SELALU ADA KEJU GRATIS DALAM PERANGKAP TIKUS!  


Source : jawaban.com

No comments:

Post a Comment