Kisah Kisah Kita

Tuesday, May 22, 2012

EMPAT EKOR ANJING

Dahulu kala ada seorang tua bernama Chu Ping. Dia adalah orang yang baik hati, terutama terhadap hewan. Suatu hari dia pergi mengunjungi keluarganya.

Ketika dia sampai di sana, keluarganya sedang menyeret keluar empat ekor anak anjing.

“Apa yang akan kau lakukan terhadap mereka?” Chu Ping bertanya.

“Saya akan membuang mereka. Anjing kami melahirkan empat ekor anak anjing, dan kamu tahu orang-orang berkata empat ekor anak anjing dalam sekali persalinan adalah sial, jadi saya akan menyingkirkan mereka sekarang.”

“Apakah kamu mau memberikan mereka kepada saya?”

“Kalau itu maumu. Silakan.”

Chu Ping menjadi pemilik yang bangga dari empat ekor anak anjing yang lincah. Dia merawat mereka dengan baik dan dia suka bermain dengan mereka, tidak lama kemudian, mereka telah tumbuh menjadi empat ekor anjing yang kuat dan sehat.

Suatu sore ketika Chu sedang duduk di rumah, dia mendengar suara bisikan di rumput di luar. Suara tersebut makin mendekat, dan semakin keras suaranya.

Pertama-tama terdengar seperti bisikan, lalu semilir angin, kemudian terdengar seperti angin kencang yang bertiup melewati lembah.

Chu keluar untuk menyelidiki, dan di sana, beberapa langkah dari pintunya, dia melihat seekor ular python besar Tubuhnya seukuran roda. Dia melihat sekeliling dengan ganas dengan matanya yang besar dan mempesona, dan lidahnya yang merah menyala menjulur keluar, mengeliat.

Lalu dia melihat Chu seperti panah meluncur dari busur, dia menyergap lurus ke arahnya. Chu tidak dapat bergerak. Dia terlalu takut bahkan untuk mengiba.

Kemudian, sewaktu dia seperti akan binasa, keempat anjingnya datang terbang ke arah ular tersebut. Mereka meloncat menuju ular tersebut, seperti tidak takut pada monster yang mengerikan ini, menggonggong dan menyalak sambil menyerang dari empat sisi.

Keributan itu mengundang para tetangga. Tidak ada yang berani mendekati python tersebut, tetapi mereka semua bersorak untuk keempat anjing yang berani tersebut dari kejauhan.

Dengan amat cepat, dua ekor anjing telah menggigit leher ular itu. Mereka terlalu dekat dengan kepala ular sehingga dia tidak bisa menggigit mereka. Darahnya memancar ke udara, dan sesaat kemudian, python besar itu mati.

Anjing anjing itu memeriksa mayatnya sebentar, mengendusnya dengan hati hati. Lalu mereka dengan sikap merendahkan mengorek tanah ke atas mayat tersebut, dan datang ke arah Chu dengan lidah terjulur ke luar, sambil menggoyang goyangkan ekor.

Semua tetangga bertepuk tangan ketika Chu Ping berjongkok untuk menepuk anjing anjingnya. Mereka menjilat lengan dan
wajahnya.

“Siapa yang berkata empat ekor sekali lahir tidak beruntung?” Chu Ping bertanya kepada anjing anjingnya.

“Tidak terpikir olehku ketika menyelamatkan kalian, suatu hari kalian akan menyelamatkan nyawaku ”

IYA..PERBUATAN BAIK TIDAK AKAN PERNAH SIA-SIA :)

Source      : sarikata.com
Picture by  : wallcoo.net

No comments:

Post a Comment