Kisah Kisah Kita

Thursday, April 26, 2012

CELEBRATE YOUR LIFE! DO SOMETHING GOOD FOR OTHERS

Jean-Dominique Bauby adalah seorang jurnalis Perancis, dia mengalami kelumpuhan total pada tubuh akibat serangan stroke pada 1995.

Dia kehilangan seluruh fungsi tubuhnya, termasuk kemampuan berbicaranya. Satu-satunya gerakan yang dapat dilakukan oleh tubuhnya adalah mengerdipkan mata kirinya.

Bauby mulai menulis buku sebelum menderita lumpuh. Kemudian dia berniat untuk menyelesaikannya tulisannya. Seorang amanuensis (seseorang yang bertugas untuk menuliskan ataupun menterjemahkan perkataan) dipekerjakan untuk dirinya.

Bauby hanya dapat mengerjapkan mata kirinya, yang merupakan satu-satunya cara untuk berkomunikasi dengan amanuensis tersebut. Dengan menyebutkan abjad secara berulang-ulang, si amanuensis dapat mengetahui huruf yang diinginkan oleh Bauby dengan kerdipan matanya.

Jika Bauby mengerdipkan matanya sekali, itu berarti abjad tersebut benar. Jika mengerdipkan dua kali, berarti abjad tersebut salah.

Pada awalnya Bauby dan amanuensis tidak terbiasa dengan cara komunikasi tersebut. Seringkali mereka menemui banyak rintangan dan masalah. Mereka menghabiskan waktu 6 jam sehari, hanya untuk menulis satu halaman buku.

Akan tetapi secara berangsur-angsur, dengan saling berusaha membangun sebuah hubungan kerjasama yang baik, mereka dapat menyelesaikan 3 halaman buku per hari.

Setelah berbulan-bulan melakukan kerja keras ini, akhirnya mereka dapat menyelesaikan 150 halaman buku yang berjudul The Diving Bell And The Butterfly: A Memoir Of Life In Death. Selama proses pembuatan buku ini, diperkirakan Bauby telah mengerdipkan mata kirinya sebanyak 200.000 kali.

Apa lagi yang dikerjakan Jean di dalam kelumpuhan totalnya selain menulis buku? Ia mendirikan suatu asosiasi penderita ‘locked-in syndrome’ untuk membantu keluarga penderita. Ia juga menjadi “bintang film” alias memegang peran di dalam suatu film yang dibuat TV Perancis yang menceritakan kisahnya. Ia merencanakan buku lainnya setelah ia selesai menulis yang pertama.

Pokoknya ia hidup seperti yang dikehendaki Tuhan.."to celebrate life..to do something good for others."

Bukunya, yang berjudul The Diving Bell and the Butterfly terjemahan dari Le scaphandre et le papillon akhirnya dipublikasi pada 6 Maret 1997. Jean meninggal karena pneumonia tanggal 9 Maret 1997, 3 hari setelah publikasi bukunya dan dikebumikan Père-Lachaise cemetery di Paris.

Buku itu akhirnya difilmkan, dengan sutradara Julian Schnabel, dan Ronald Harwood sebagai penulis, dan bintang Mathieu Amalric sebagai jean. Film itu memenangkan award di Cannes Film Festival, the Golden Globes dan the BAFTA Awards, dan mendapat 4 nominasi Academy Award.

TETAPLAH BERJUANG DAN MELAKUKAN YANG TERBAIK.. WALAUPUN DENGAN KETERBATASAN.
 

Source       : epochtimes.co.id / staff.blog.ui.ac.id (purnawan)
Picture by  : distantheartbeats.tumblr.com

No comments:

Post a Comment