Setelah terjadi pemboman di Pearl Harbor, Jenderal Nimitz dari Amerika
ditugaskan menjadi komandan armada pacific. Dia adalah seorang yang mudah
didekati, tenang dan bersahabat, dia memelihara jenggot, oleh sebab itu
para prajurit dibelakangnya memanggilnya “kambing tua berjenggot.”
Pada suatu hari, kapal selamnya yang berada di tengah laut bertemu
dengan musuh, kedua belah pihak segera meluncurkan serangan sengit.
Nimitz telah memberi perintah selama beberapa jam, dia merasa lelah, dia
memerintahkan seorang marinirnya menyediakan segelas kopi untuknya.
Setelah marinir ini beranjak dari tempatnya, tiba-tiba mereka mendengar
serangan dari pesawat Jepang, Nimitz lalu memerintahkan mematikan
seluruh lampu di kapal, dengan segera keadaan kapal gelap gulita.
Marinir yang membawa kopi memandang ke seluruh arah tidak dapat
menemukan Nimitz, dengan tidak sabaran dia berkata, “Di manakah kambing
tua berjenggot ini sebenarnya???”
Kebetulan Nimitz berdiri di sampingnya, “Kambing berjenggot di sini,
tetapi lain kali tolong diingat, jangan tambahkan kata “tua” ya!”
Perkataan Nimitz sontak membuat marinir-marinir di sekitarnya tertawa terbahak bahak.
Nimitz mempunyai rasa humor yang tinggi, sehingga dia dapat
toleransi terhadap gelar tidak hormat yang diberikan para prajuritnya,
dengan ringan dia dapat meredakan sebuah situasi yang tegang. Hal ini
mencerminkan dia adalah seorang yang bijaksana dan bertoleransi tinggi.
RASA HUMOR BISA MERILEKSKAN PIKIRAN SESEORANG..DAPAT MENCAIRKAN RASA TEGANG HUBUNGAN ANTAR MANUSIA..DAN DAPAT MEMPERLANCAR KOMUNIKASI ANTAR SESAMA.
RASA HUMOR BISA MERILEKSKAN PIKIRAN SESEORANG..DAPAT MENCAIRKAN RASA TEGANG HUBUNGAN ANTAR MANUSIA..DAN DAPAT MEMPERLANCAR KOMUNIKASI ANTAR SESAMA.
Source : Erabaru/hui
No comments:
Post a Comment